Kamis, 23 Februari 2012

Organisme di laut

Organisme laut terdiri atas
1.Plangton
 yaitu organisme yang terapung dalam air berukuran mikro dan dan bersifat pasif (ukuran kecil)
  contoh:(berbage jenis protosoa)
2.Nekton
 yaitu organisme yang bergerak secara bebas atau pasif
   contoh: ikan
3.Bentos
 yaitu organisme yang hidup di dasar laut
  contoh:Gurita
kehidupan di dalam laut mermang banyak hewan -hewan
dan jenis tumbuhan seperti rumput laut dan terubu karang kelestarian alam harus di jaga
 dan di rawat agar hewan dan ekosistem laut tidak punah

Hutan Tropis

Hujan tropis(hutan hujan tropis)
terdapat di daerah di mana hujan turun hampir setiap hari dan hawa panas sepanjang tahun.
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1.Tumbuhan Autropik
berdasarkan sifatnya
-Epifit (menumpang) pada tanaman lain untuk mendapat cahaya matahari dan air
ex: Lumut,tanaman anggerek
-Memanjat
yaitu akar tanaman berada di tanah tapi untuk menumpang batangnya tanaman ini memanjat pada tanaman lain.
ex: Rotan,Vanila
2.Tumbuhan  hiterotopika
Berdasarkan sifatnya
-Saprofit
-Parasit
-Bergantung
* Saprofit yaitu tumbuhan yang mendapat makanan dengan cara
 menguraikan tumbuhan  hewan yang sudah mati
* Parasit yaitu tumbuhan yang mendapat makanan dengan cara menghisap makanan tumbuhan lain.
* Bergantung yaitu tumbuhan yang mendapatkan makanan dengan cara menjebak hewan dengan kantung yang di milikinya
contoh:Kantong sermar .


Jumat, 03 Februari 2012

Terjadinya Puting Beliung

Puting beliung

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Sebahagian siri Alam semula jadi
Cuaca
 
Musim
Iklim sederhana
Musim bungaMusim panas
Musim luruhMusim sejuk
Iklim tropika
Musim kering
Musim lembap
Ribut
Ribut petirPuting beliung
Siklon tropika (hurikan)
Ribut musim sejukRibut salji
Kerpasan
KabutHujan rebasHujan
Hujan beku
Ketulan hujan batuSalji
Topik-topik
Meteorologi
Peramalan cuaca
IklimPencemaran udara
Portal Cuaca ·  p  b  s 
Puting beliung di Oklahoma.
Puting beliung ini sedang memusnahkan sebuah kilang ketika gambar ini diambil.
Puting beliung atau tornado ialah sebuah tiub angin berpusing yang menyentuh tanah dan awan kumulonimbus. Angin yang berada di dalam puting beliung berpusing dengan pantas dan menjadikan puting beliung sangat berbahaya.
Kebanyakan puting beliung mempunyai angin selaju 175 km/j atau kurang, dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum "lenyap". Walau bagaimanapun, sesetengah puting beliung mempunyai angin selaju 480 km/j, dengan lebar lebih daripada (1.6 km), dan boleh bergerak melebihi 100 kilometer.[1][2][3]
Puting beliung seringkali terjadi semasa hujan ribut petir angin kuat dan mendatangkan banyak kemusnahan kepada apa-apa sahaja yang disentuhnya. Saban tahun, ada nyawa yang terkoban akibat puting beliung.

Kamis, 02 Februari 2012

Penyebab Letusan Gunung Berapi


Penyebab Letusan Gunung Berapi

Gunung dalam Al-quran disebutkan berfungsi untuk mencegah goncangan pada bumi.
seperti yang di sebutkan pada ayat berikut ini :
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (Al Qur’an, 21:31)
di ayat lain disebutkan :
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?” (Al Qur’an, 78:6-7)
jika kita ibartakan bumi sebagai hamparan kertas, maka gunung sebagai pasak kita ibaratkan paku, dengan kata lain bumi berfungsi menjadi paku bagi bumi agar tidak mudah terombang-ambing, agar tidak mudah begejolak, sebagaimana kita tahu bahwa didalam perut bumi mengandung magma yang sangat panas yang mampu menggoyangkan permukaan bumi.
dan ditambah pada keterangan ayat berikut ini semakin menguatkan pengetahun kita akan fungsi gunung :
Artinya : “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al-Anbiya’ : 31)
Berbicara mengenai gunung tidak akan bisa dibahas dalam satu postingan singkat semacam ini, baik dari sisi agama maupun ilmu geologi tentunya akan sulit dijelaskan secara singkat.
pada postingan kali ini saya hanya ingin berbagi informasi mengenai salah satu gejala alam yang diakibatkan oleh gunung, yaitu letusan gunung, dan kebetulan saat ini sedang ramai kita dengar adanya letusan gunung, tidak salahnya jika keingintahuan saya mengenai penyebab letusan gunung saya sharing di postingan kali ini, selamat mengikuti :
Letusan gunung  merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”.
Gunung yang dapat meletus hanyalah gunungan berstatus sebagai gunung api saja, adapun gunung tidak semua berstatus gunung api. bahkan jumlah gunung biasa lebih banyak dari gunung berapi.

enyebab letusan pada gunung berapi Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

Proses Terjadinya Sunami

Proses Terjadinya Tsunami
« on: January 19, 2010, 10:52:37 pm »
Ada 3 (tiga) kejadian di laut yang mengakibatkan timbulnya tsunami yaitu :

1. Gempabumi
Secara umum gempabumi yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempabumi tektonik  yang terjadi di laut dan mempunayai karakteristik sebagai berikut :
1 Sumber gempabumi berada di laut
2 Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km
3 Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR
4 Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault)
Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya menimbulkan gelombang yang cukup  besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu  massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu  bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum  terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja  menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah permukaan laut/lantai samudera  yang mampu untuk membangkitkan tsunami

Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan  memindahkan air yang berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari  kulit bumi, kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi.  Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang  tsunami dimana lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga  dengan subduksi.

2. Land Slide (Tanah Longsor)
Land Slide/tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh/turun cukup besar dan terjadi di  dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya Tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi  tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan tsunami akaibat gempabumi.

3. Gunung Berapi aktif yang berada di tengah laut, ketika meletus akan dapat menimbulkan  tsunami. Tsunami yang terjadi bisa kecil, bisa juga sangat besar, tergantung dari besar  kecilnya letusan gunung api tersebut. Ada banyak gunung api yang berada ditengah laut di  seluruh dunia. Untuk di Indonesia , yang paling terkenal adalah letusan gunung Krakatau  yang terletak di tengah laut sekitar Selat Sunda, yang terjadi pada tahun 1883. Letusannya  sangat dashyat, sehingga menimbulkna tsunami yang sangat besar dan korban yang  banyak, baik jiwa maupun harta benda. (http://um.co.id) Dampak dari bencana ini juga dirasakan  kedashyatannya di negara lain.
Tanah longsor di dalam laut dalam , kadang-kadang dicetuskan oleh gempabumi yang  besar; seperti halnya bangunan yang roboh akibat letusan vulkanik, mungkin juga dapat  mengganggu kolom air akibat dari sediment dan batuan yang bergerak di lantai samudera.  Jika terjadi letusan gunungapi dari dalam laut dapat juga menyebabkan tsunami karena  kolom air akan naik akibat dari letusan vulkanik yang cukup besar lalu membentuk suatu  tsunami. Contoh seperti yang terjadi di Gunung Krakatau.Gelombang terbentuk akibat  perpindahan massa air yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mencapai  keseimbangan dan bergerak di lautan, seperti jika kita menjatuhkan batu di tengah kolam  akan terbentuk gelombang melingkar.
Sekitar era tahun 1950 an ditemukan tsunami yang lebih besar dibandingkan sebelumnya  percaya atau tidak mungkin ini disebabkan oleh tanah longsor, bahan peledak, aktifitas  vulkanik dan peristiwa lainnya. (http://ksupointer.com) Gejala ini dengan cepat memindahkan volume air yang  besar, sebagai energi dari material yang terbawa atau melakukan ekspansi energi yang  ditransfer ke air sehingga terjadi gerakan tanah. Tsunami disebabkan oleh mekanisme ini,  tidak sama dengan tsunami di lautan lepas yang disebabkan oleh beberapa gempabumi,  biasanya menghilang dengan cepat dan jarang sekali berpengaruh sampai ke pantai karena  area yang terpengaruh sangat kecil.Peristiwa ini dapat memberi kenaikan pada gelombang  kejut lokal yang bergerak cepat dan lebih besar (solitons), Seperti gerakan tanah yang  terjadi di Teluk Lituya memproduksi suatu gelombang dengan tinggi 50- 150 m dan  mencapai area pegunungan yang jaraknya 524 m.  (http://yan.komputasi.web.id)Bagaimanapun juga , suatu tanah  longsor yang besar dapat menghasilkan megatsunami yang mungkin berdampak pada  samudera.